Dari buku ini, kita bisa merasakan hasrat belajar seorang penulis. Kita mendapati hasrat belajar itu dari rasa takjub pada gagasan yang di sana sini terselip kegelisan dan kemasygulan atas apa yang dialami oleh masyarakat Indonesia, khususnya dalam dunia literasi dan isu lingkungan. Ulasan buku demi buku, begitu juga pemaparan gagasan yang berangkat dari puisi dan prosa, menjadi tanda hasrat belajar dan kegelisahan.
Adib memasuki dunia buku atau gagasan sebagai hasrat untuk mengetahui, memahami, berbagi pengetahuan, sekaligus kegelisahan. Seakan hadir sebagai pribadi yang polos, tanpa berhasrat untuk memasuki pertarungan kuasa dunia keilmuan. Adib juga tidak berpretensi untuk menjadi pengkaji akademik.
Kitatidak akan disuguhi dengan penggunaan istilah-istilah akademik, baik sebagai pembuka memasuki esai atau pun sebagai pisau analisis utama. Hasrat untuk mengetahui dan memahami jauh lebih mengemuka dan tampak lebih penting bagi Adib daripada menampilkan diri sebagai sosok pengulas atau pengkaji yang berpegangan pada kuasa istilah akademik atau pun kuasa otoritas ilmuwan. Bagi Adib, tindakan berilmu lebih utama daripada kuasa ilmu.
Judul: Menyigi Makna dari Perigi Kata: Esai-Esai Perihal Literasi dan Lingkungan
Penulis: Adib Baroya
Tebal: 154 halaman
Genre: Esai / Non-Fiksi
Ukuran: 13 cm x 20 cm
Harga: Rp75.000
Pemesanan: 085225036797