Sejak awal tahun 2000-an, Nur Hidayat sering berkesempatan bepergian ke luar negeri sebab mendapat tugas dari kampus tempatnya bekerja sebagai dosen, terutama untuk urusan penandatanganan kerja sama internasional. Kesempatan ini membuat Nur Hidayat singgah di banyak negara, di antaranya Malaysia, Swedia, Ethiopia, Cina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina, Singapura. Jika catatan perjalanan pada umumnya bercerita tentang …

“Sair Rempah-Rempah” karya Marco Kartodikromo
Lewat Sair Rempah-Rempah Marco telah memberikan salah satu gambaran yang cukup siginifikan tentang bagaimana sebuah syair pada era pra-Indonesia ditulis dan “dimainkan” perannya. Marco sebagai seorang penyair pada kenyataannya memang tak sanggup melampaui pakem konvensi, dan dengan begitu ia bisa dibilang tak melakukan pendobrakan atas bentuk. Ia menggelinding di rel yang sudah ada. Namun, hal …

“Memandang Perempuan Jawa” karya Harjito
Perempuan (Jawa) dalam teks sastra sering ditempatkan dalam posisi-posisi sekunder. Upaya membaca kritis teks-teks sastra perlu digagas dalam rangka mendudukkan posisi perempuan secara adil. Buku ini mencoba mengajukan pembahasan mengenai posisi perempuan dalam sastra. Esai-esai dalam buku ini semula berasal dari teks-teks yang diperuntukkan artikel jurnal ilmiah. Di sebagian besar isi tulisannya, harjito menyoal isu-isu …

“Waktu Indonesia Bagian Bercerita” karya Setia Naka Andrian
Tiga puluh tiga puisi di buku ini setidaknya menunjukkan pribadi Setia Naka Andrian yang tak kunjung lelah berurusan dengan puisi. Ada puisi yang ia tulis pada 2008 dan ada pula yang 2019. Masing-masing puisi itu mewakili satu tahap kreatif dalam hidupnya. Dan sebab membentang nyaris sebelas tahun, bisa dipahami jika perhatian Naka sangatlah beragam. Sesekali …

“Mata Gelap: Kisah yang Sungguh Terjadi di Tanah Jawa” karya Marco Kartodikromo
Marco menulis “Mata Gelap” dengan menggunakan bahasa Melayu Pasar atawa Melayu Rendah atawa bahasa orang kecil kebanyakan. Bagi Marco, penting agar bukunya bisa terbaca luas. Ia sadar, ia hidup di antara kalangan buruh, kelas pekerja, orang kecil. Menggunakan bahasa yang lazim mereka pakai adalah strategi literer yang jitu. Satu hal yang kemudian menjadi begitu politis …

“Duit Lanang: Kumpulan Cerpen” karya Muhajir Arrosyid
Perempuan. Rumah. Keluarga. Tiga kata itu menjadi simpul yang menyatukan bagaimana tiga topik tersebut berkait dalam silang sengkarut relasi yang saling mempengaruhi. Persoalan suami dengan istri di masa pandemi, janda di hadapan masyarakat, perempuan di bawah kungkungan persoalan ekonomi, perempuan dan citranya, serta bagaimana bagaimana hubungan anak dan orangtua dikonstruksi. Semua problema itu masih harus …