Hanya Menerbitkan Buku

Menampilkan: 20 HASIL
Buku

Lajang And The Coffeebreak

Dimitri, Roy, Ann, dan Daniel bukan superman. Mereka bukan ikon progresif sempurna. Tapi mereka hadir sebagai refleksi laki-laki urban Indonesia, dengan perasaan yang tidak selalu valid di mata publik. Mereka minum kopi, mereka mencintai diam-diam, mereka trauma, mereka mencoba sembuh. Dan sering kali mereka hancur juga. Lewat mereka, penulis ingin menyuarakan bahwa, “Menjadi lajang bukanlah kegagalan, …

Buku

The Coffee Before The Break: Cangkir Pertama dari Semesta Lajang & The Coffeebreak

The Coffee Before The Break adalah cangkir pertama dari semesta Lajang & The Coffeebreak—sebuah prekuel kontemplatif tentang tubuh, keyakinan, trauma, dan kejujuran yang jarang diberi ruang. Mereka datang sebagai orang asing. Tapi malam itu, untuk pertama kalinya, mereka merasa dilihat—tanpa harus menjelaskan siapa mereka. Dan seseorang… telah menuliskan semuanya, jauh sebelum mereka menyadarinya.   Segera …

Buku

Laki-Laki Fiktif: Kumpulan Cerita

Kita terbiasa menilai laki-laki dari bentuk: dari caranya bicara, berjalan, bekerja, memimpin, atau sekadar diam. Kita beri label: kuat, tangguh, rasional. Kita beri warna: hitam, biru, abu-abu—warna-warna maskulin yang dianggap tegas dan pasti. Tapi bagaimana jika mereka merasa tak lagi cocok dengan warna itu? Bagaimana jika tubuhnya rapuh, hatinya ragu, pikirannya tak pernah selesai mencari …

Buku

SELA: Puisi-puisi dari Ruang yang Tak Terjamah

Puisi merupakan hasil dari perjalanan batin seseorang  yang ingin menyalurkan perasaan dan pengalaman melalui bahasa sastra yang indah. Remaja seusia sekolah lanjutan atas pasti memiliki pergolakan batin yang beragam. Sejumlah peserta didik ini mampu digiring, dirayu, dipersuasi oleh komunitas sastrawan yang terhimpun pada proyek kepemimpinan menghasilkan antologi “Sela: Puisi-puisi dari Ruang yang Tak Terjamah”. Menulis …

Buku

Penjelajah Zaman

Nurfalak, melalui rangkaian kata-katanya, mengajak kita untuk melangkah menembus ruang dan waktu yang tak tampak, merenungkan tiap simpul kenangan, serta merasakan kedalaman jiwa seorang yang hidup dan tumbuh di tengah kehidupan sehari-harinya sebagai orang Brebes. Buku puisi ini bukan hanya tentang sebuah tempat atau budaya. Ini adalah catatan keseharian yang diwarnai dengan rasa, tentang jalan-jalan …